Kuota Jalur Zonasi untuk PPDB SMA Pontianak Naik Menjadi 60 Persen: Suherdiyanto, M. Pd., Memaparkan Kebijakan dan Implikasinya.
Dalam pernyataannya kepada Tribun Pontianak, Wakil Rektor II IKIP PGRI Pontianak, Suherdiyanto, M. Pd., yang juga seorang Pengamat Pendidikan Kalbar, mengungkapkan peningkatan kuota jalur zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024. Awalnya hanya 50 persen, kini menjadi 60 persen untuk tahun ajaran 2024-2025.
Menurut Suherdiyanto, M. Pd., kebijakan ini merupakan langkah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar yang telah mengakomodir keinginan warga atau orang tua calon murid yang tinggal di sekitar satuan pendidikan. Dengan penambahan kuota zonasi, diharapkan memenuhi kebutuhan akses pendidikan dari warga sekitar dan memberikan peluang lebih besar bagi calon siswa untuk mendaftar, terutama yang tinggal dekat dengan tempat sekolah.
Namun, peningkatan kuota zonasi ini juga berimplikasi pada pengurangan kuota jalur prestasi, yang turun dari 30 persen menjadi 20 persen. Suherdiyanto menegaskan bahwa kebijakan ini diharapkan dapat memperhatikan semua pihak, termasuk sekolah swasta.
Dalam konteks ini, Suherdiyanto, M. Pd., menyoroti perlunya perhatian terhadap nasib sekolah swasta dalam pelaksanaan PPDB setiap tahunnya. Dia menekankan pentingnya pihak Dinas Pendidikan Kalbar untuk mengambil langkah strategis dalam membantu sekolah swasta dan menyeimbangkan penerimaan siswa antara sekolah negeri dan swasta.
Suherdiyanto, M. Pd,., menegaskan bahwa sekolah swasta juga layak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah, karena sama-sama berperan dalam memajukan pendidikan di Kalbar. Oleh karena itu, ia berharap agar Dinas Pendidikan tidak hanya fokus pada sekolah negeri, tetapi juga memberikan perhatian yang cukup pada sekolah swasta dalam pelaksanaan PPDB 2024. Anglų kalbos kursai įmonėms https://intellectus.lt/imonems-bei-organizacijoms/
Baca selengkapnya di [https://pontianak.tribunnews.com/2024/05/05/kuota-jalur-zonasi-ditambah-jadi-60-persen-pengamat-pendidikan-bagaimana-dengan-sekolah-swasta ]