Pontianak, 19 Maret 2025 – Universitas PGRI Pontianak bersama Polresta Pontianak menggelar acara buka puasa bersama di Rektorat Universitas PGRI Pontianak. Kegiatan ini menjadi momen berharga dalam mempererat tali silaturahmi antara dunia akademik dan kepolisian, menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan penuh kebersamaan.

Acara dimulai dengan sesi pembukaan, diikuti oleh sambutan dari beberapa tokoh penting. Sambutan pertama disampaikan oleh dekan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Bapak Muhammad Lahir, yang menyoroti pentingnya kegiatan ini dalam mempererat hubungan antar-institusi. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh rektor Universitas PGRI Pontianak, Bapak Muhammad Firdaus, yang menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan dan kepolisian dalam menciptakan lingkungan yang kondusif dan aman. Sambutan terakhir diberikan oleh perwakilan Polresta Pontianak, yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini serta harapan agar kerja sama ini terus terjalin di masa depan.

Setelah sesi sambutan, peserta berbuka puasa bersama dalam suasana penuh kehangatan. Kebersamaan semakin terasa saat seluruh undangan melaksanakan salat Maghrib berjamaah di Masjid Al-Barokah. Acara kemudian dilanjutkan dengan makan malam bersama, yang semakin mempererat interaksi antara akademisi dan kepolisian.

Sebagai simbol kebersamaan, sesi foto bersama antara pihak Universitas PGRI Pontianak dan Polresta Pontianak turut dilakukan sebelum memasuki agenda salat Tarawih berjamaah di Masjid Al-Barokah.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya:

Ketua YPLP SPT

Rektor Universitas PGRI Pontianak, Bapak Muhammad Firdaus

Dekan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Bapak Muhammad Lahir

Unsur Pimpinan Universitas PGRI Pontianak

Selain itu, dari pihak kepolisian hadir Polresta Pontianak beserta jajarannya, serta Bapak Ustadz Amin, yang turut memberikan siraman rohani dalam acara ini.

Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan hubungan antara Universitas PGRI Pontianak dan Polresta Pontianak semakin erat. Sinergi antara akademisi dan kepolisian diharapkan terus terjalin guna menciptakan lingkungan yang harmonis, aman, dan penuh kebersamaan.

Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi tradisi yang memperkuat nilai-nilai kebersamaan di bulan suci Ramadan.

Pontianak, 17 Maret 2025 – Universitas PGRI Pontianak menggelar Surveilen Usulan Penyesuaian Keputusan Akreditasi Perguruan Tinggi dalam rangka penggabungan IKIP PGRI Pontianak dan ABA Permata Hati Tarakan menjadi Universitas PGRI Pontianak. Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat lantai dua Universitas PGRI Pontianak dengan kehadiran tim asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), yaitu:
1. Prof. Tjokorde Walmiki Samadhi, S.T., M.T., Ph.D. – Sekretaris DE BAN-PT
2. Prof. Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum. – Universitas Sebelas Maret
3. Prof. Dr. Siti Nurbayani, M.Si. – Universitas Pendidikan Indonesia

Kegiatan surveilen ini bertujuan untuk mengklarifikasi laporan yang telah diajukan oleh Universitas PGRI Pontianak kepada BAN-PT. Dalam sambutannya, Rektor Universitas PGRI Pontianak, Muhamad Firdaus, M.Pd., menyampaikan bahwa penggabungan IKIP PGRI Pontianak dan ABA Permata Hati Tarakan merupakan langkah strategis untuk memperkuat kualitas pendidikan dan tata kelola universitas. Beliau menegaskan bahwa perubahan status kelembagaan ini harus diiringi dengan peningkatan mutu akademik, riset, serta pengabdian kepada masyarakat.
Selain itu, Rektor juga memaparkan visi dan misi Universitas PGRI Pontianak, yang menjadi pedoman dalam pengelolaan dan pengembangan institusi. Dengan landasan visi dan misi yang kuat, universitas berkomitmen untuk menghasilkan lulusan berkualitas serta memperkuat penelitian dan inovasi yang berdampak luas bagi masyarakat.

Kegiatan surveilen ini berjalan dengan lancar dan baik, meliputi beberapa agenda utama:
1. Konfirmasi terkait kondisi eksternal dan rencana pengembangan
Pembahasan sistem tata pamong, pengelolaan, dan capaian kinerja bersama Rektor, Wakil Rektor, Ketua Yayasan, Ketua Lembaga, Dekan, dan Tim Akreditasi.

2. Penetapan data LKPT final
Tim Akreditasi bersama pelaksana penjaminan mutu dan pengelola sistem informasi menetapkan data akhir yang menjadi dasar penilaian butir kuantitatif.

3. Diskusi LED/PPT
Pembahasan terkait kemahasiswaan, SPMI, SDM, Tridharma, Sarpras, dan keuangan oleh Tim Akreditasi dan pengelola universitas.

4. Peninjauan fasilitas kampus
Asesor dan tim universitas meninjau kelas, kantor, administrasi, laboratorium, serta fasilitas lainnya.

5. Wawancara dengan civitas akademika
Asesor membagi sesi wawancara menjadi dua kelompok:
Grup 1: Mahasiswa, alumni, dan pengguna
Grup 2: Dosen dan karyawan

6. Penyusunan dan Diskusi Berita Acara
Tim asesor menyusun berita acara hasil surveilen, yang kemudian didiskusikan dan diserahkan kepada pimpinan universitas.

Acara ditutup dengan diskusi akhir bersama Rektor, Wakil Rektor I dan II, Tim Akreditasi, dan asesor sebelum kepulangan tim BAN-PT.

Dengan selesainya surveilen ini, Universitas PGRI Pontianak diharapkan dapat memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang berkualitas, serta memastikan transisi penggabungan perguruan tinggi berjalan sesuai dengan standar akreditasi nasional.

Pontianak, 27 Februari 2025 – Rektor Universitas PGRI Pontianak, Muhamad Firdaus, M.Pd., menerima penghargaan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak atas kontribusi dan dukungan Universitas PGRI (UPGRI) Pontianak dalam penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak 2024. Acara penghargaan ini berlangsung di Hotel Mercure Pontianak, dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan daerah dan mitra strategis KPU.

Universitas PGRI Pontianak mendapat apresiasi atas peran aktifnya dalam mendukung proses demokrasi, termasuk melalui kegiatan edukasi politik bagi mahasiswa, penyediaan fasilitas, serta partisipasi akademisi dalam meningkatkan literasi pemilih. Komitmen ini mencerminkan peran perguruan tinggi sebagai garda terdepan dalam menciptakan pemilih yang cerdas dan berintegritas.

Dalam sambutannya, Ketua KPU Kota Pontianak menyampaikan bahwa keberhasilan penyelenggaraan pemilu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Bawaslu Kota Pontianak, perwakilan Kapolres Kota Pontianak, perwakilan Ketua DPRD Kota Pontianak, Kejaksaan Negeri Pontianak, Dandim 1207 Pontianak, Pengadilan Negeri Pontianak, serta Wali Kota Pontianak. Kehadiran mereka menunjukkan sinergi yang kuat antara berbagai lembaga dalam memastikan pemilu berjalan dengan baik dan transparan.

Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa Universitas PGRI Pontianak tidak hanya berperan dalam mencetak lulusan berkualitas tetapi juga berkontribusi aktif dalam memperkuat nilai-nilai demokrasi di Kota Pontianak. Ke depan, diharapkan sinergi antara lembaga pendidikan dan penyelenggara pemilu terus ditingkatkan demi terciptanya demokrasi yang lebih baik dan inklusif.

Pontianak, 24 Februari 2025 Yayasan Penyelenggara Lembaga Pendidikan (YPLP) SPT PGRI Kalimantan Barat menggelar rapat koordinasi pada Senin, 24 Februari 2025, di Ruang Rapat Lantai 2.

Rapat ini bertujuan memperkuat kinerja pegawai, khususnya dalam penerapan peraturan dan peningkatan disiplin kerja, terutama bagi tenaga keamanan (satpam).

Ketua YPLP SPT PGRI Kalimantan Barat, Mailiki, S.Pd., M.M., dalam sambutannya menekankan bahwa kedisiplinan adalah kunci utama dalam membangun tata kelola manajemen yang lebih baik. Ia mengingatkan bahwa peningkatan kinerja harus dimulai dari masing-masing unit kerja, dengan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang lebih tertib dan profesional. Ketua YPLP menegaskan bahwa evaluasi kinerja akan terus dilakukan secara berkala dengan dukungan SPI dan yayasan, guna memastikan implementasi kebijakan berjalan dengan optimal.

Wakil Rektor I, Dr. Aunurrahman, M.Pd., juga menyoroti pentingnya pengawasan akademik, terutama terkait kehadiran dosen dan staf pengajar. Ia menyampaikan bahwa evaluasi disiplin akan dilakukan secara ketat, termasuk pencatatan kehadiran manual.

Dalam sesi diskusi, Kabiro BAUK menyampaikan rencana adanya perubahan jam kerja dan penempatan satpam yang lebih efektif, serta pengaktifan kembali absensi manual bagi tenaga keamanan. Koordinator Satpam, Pak Robi, menambahkan usulan pemberian insentif lembur bagi petugas yang bekerja di luar jam operasional. Tanggapan lainnya datang dari Sekretaris UPT Hukum dan Advokasi, Bu Dada, yang mengingatkan pentingnya perawatan fasilitas, termasuk kipas angin dan penerangan di ruang kelas. Ia juga mengusulkan agar setiap peraturan baru didukung dengan analisis hukum yang jelas.

Sementara itu, Kepala UPT Humas, Bu Yuyun, membahas rencana kerja sama dengan pihak eksternal, termasuk pengelolaan MoU yang lebih efektif. Ia menekankan pentingnya koordinasi lintas unit dalam mendukung kegiatan akademik maupun non-akademik di kampus.

Rapat ini ditutup dengan harapan agar seluruh unit dapat meningkatkan sinergi dalam menjalankan tugas masing-masing, sehingga tercipta lingkungan kerja yang lebih disiplin, produktif, dan nyaman bagi seluruh civitas akademika.