Pelaksanaan kegiatan webinar MBKM dan PKM Mahasiswa yang diselenggarakan Fakultas PBS dan Program Studi PBSI IKIP PGRI Pontianak pada tanggal 12 Agustus 2021, Menghadirkankan Narasumber; Dr, Muhammad Rohmadi, M.Hum., Dosen UNS Surakarta dan Dr. Sultan, S.Pd., M.Pd. Dosen UNM Makassar. Materi Inti membahas tentang program MBKM dan PKM Mahasiswa. Dihadiri 294 peserta webinar seluruhnya berasal dari mahasiswa prodi PBSI IKIP PGRI Pontianak dari semester 2 dan 4.

EDUKASIBORNEO, PONTIANAK – IKIP PGRI Pontianak meraih kesempatan dalam kompetisi nasional melalui program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) 2021 yang didanai oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI.

Program ini yang tertuang dalam surat pengumuman nomor: 057/IT3/TU/FRI/2021. Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Prof. Dr. Arif Satria mengumumkan sejumlah PTN dan PTS yang berhasil lolos sebanyak 55 dari 189 proposal yang masuk dari 109 PTN dan PTS pengusul.

IKIP PGRI Pontianak merupakan salah satu perguruan tinggi swasta bidang Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang secara konsisten, berkesinambungan dan responsif dibalut dengan komitmen yang tinggi untuk senantiasa melaksanakan, memberikan dan menyuguhkan pendidikan berkualitas sebagaimana visi dan misi institusi untuk mewujudkan tri dharma yang profesional, unggul dan berdaya saing.

Peran strategis IKIP PGRI Pontianak sebagai institusi pendidikan dalam proses revolusi mental bangsa akan memberikan dampak yang sangat signifikan apabila mampu melakukan sinergitas antar seluruh komponen masyarakat baik pemerintah, komunitas masyarakat, pendidikan, dunia usaha atau industri, hingga media atau yang disebut dengan skema penta helix.

Dalam kesempatan ini selaku koordinator kegiatan GNRM IKIP PGRI Pontianak Bersama tim pelaksana, menyampaikan bahwa proposal yang lolos didanai mengusung tema “Kegiatan KKN Gotong Royong melalui gerakan turun tangan bersama masyarakat”.

Program tersebut diusulkan sebagai upaya IKIP PGRI Pontianak dalam mengantisipasi tantangan dan disrupsi yang diakibatkan oleh Covid-19 dalam menghadirkan ketidakpastian, kompleksitas dan ambiguitas.

Sehingga upaya mengambil peran untuk dapat mengadaptasi perubahan dan kemajuan untuk bertindak secara tidak biasa, bertindak lebih inovatif, responsif dan antisipatif yang dibalut dengan kesungguhan dan komitmen yang kuat dengan cara optimalisasi kolaborasi dalam mewujudkan masyarakat Kreatif dan Tangguh covid-19.

Starting point dari kegiatan ini adalah melakukan Perubahan: Cara Berpikir, Cara Bekerja dan Cara Hidup melalui upaya Membangun Karakter: Integritas, Etos Kerja, dan Gotong Royong untuk mewujudkan Indonesia berdaulat, berdikari dan berkepribadian.

Lebih lanjut, kami meyakini bahwa gerakan nasional revolusi mental sangat penting dilakukan untuk membangun kesadaran dan sikap optimistis menatap masa depan bangsa dengan memperkuat peran nyata penyelenggara negara dan seluruh elemen masyarakat sehingga bangsa Indonesia mampu “Bangkit dan Mendidik” kita semua dari semua kondisi dan tantangan untuk meraih kemajuan dan kesejahteraan.

Pelaksanaan GNRM dipresentasikan melalui.

1. Gerakan Indonesia melayani
2. Gerakan Indonesia bersih.
3. Gerakan Indonesia tertib.
4. Gerakan Indonesia mandiri.
5. Gerakan Indonesia bersatu.

Gerakan ini tentunya memerlukan inisiatif dari semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama bergotong royong dalam melakukan Gerakan perubahan bangsa menjadi lebih baik dan lebih maju sesuai harapan mulia bangsa.

Sebagaimana target kegiatan yang akan dilaksanakan lebih ke arah untuk mendorong aktivitas nyata di masyarakat, mengarah kepada perubahan perilaku masyarakat sesuai nilai dasar Revolusi Mental.

Pertama, peningkatan integritas berupa sikap jujur dan dapat dipercaya serta berpegang teguh pada prinsip-prinsip kebenaran, moral dan etika, memiliki tanggung jawab dan konsisten.

Kedua, peningkatan etos kerja, meliputi semangat kerja, mandiri, memiliki daya saing tinggi, optimis, inovatif dan produktif.

Ketiga, peningkatan sikap gotong royong, yang dicerminkan pada setiap aktivitas dan kegiatan untuk senantiasa Bersama-sama memberikan kontribusi terbaik, walaupun pada space and time yang berbeda. Keempat, penanaman nilai Revolusi mental melalui sikap atau perilaku melayani, bersih dan tertib, mandiri dan bersatu.

Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan pada KKN-Gotong Royong ini sesuai dengan tema Gerakan Nasional Revolusi Mental merajut negeri hadapi pandemi, meliputi program.

1. Pembekalan (Coaching) implementasi GNRM bagi Mahasiswa.
2. Pelatihan Desa dan Masyarakat kreatif melalui pendampingan pembuatan hand sanitizer, ekonomi kreatif serta Gerakan sadar pencegahan dan penanganan Covid-19.
3. Pelatihan pengembangan Kreativitas Generasi Milenial melalui optimalisasi teknologi dan kerajinan tangan.

Metode yang digunakan dalam melakukan pemberdayaan kelompok sasaran adalah workshop atau pelatihan, pendampingan dan sosialisasi secara terprogram dengan keterlibatan pemerintah, masyarakat, komunitas, dan perguruan tinggi.

Tentunya apresiasi dan dukungan yang sangat kuat diberikan oleh Rektor sebagai wujud eksistensi untuk memastikan komitmen IKIP PGRI Pontianak agar tetap berada pada barisan perubahan dan kemajuan.

Insidepontianak.com. IKIP PGRI Pontianak menyerahkan mahasiswa magang 3 dan KKM IKIP PGRI Pontianak kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kayong Utara, di Istana Rakyat, Senin (2/8/2021).

Wakil Rektor II IKIP PGRI Pontianak Muhammad Firdaus mengatakan, ada 23 Mahasiwa/i yang dikirim Ke Kayong Utara untuk menjalani magang ke daerah asal.

“Total sebenarnya 26 tapi 3 orang lolos seleksi dari Kemendikbud, dan mengajar di sekolah di Kota Pontianak. Sekarang 23 orang saja yang menjalankan magang, balik ke daerah asal, ” ungkap Muhammad Firdaus, Senin(2/8/2021).

Firdaus mengatakan mahasiswa/i yang magang ke daerah asal ini merupakan putra-putri terbaik daerah Kayong Utara, yang menjadi aset dalam membangun daerah di dunia pendidikan. Firdaus berharap para calon pendidik ini dapat memberikan contoh yang baik di tengah masyarakat.

“Mereka ini aset-aset terbaik daerah. guru sebagai orang yang digugu dan ditiru harus menjadi contoh, dan dapat berinteraksi dengan baik di tengah-tengah masyarakat,” harapnya.

Bupati Kayong Utara Citra Duani yang menerima langsung mahasiswa/i IKIP PGRI Pontianak magang berharap, agar para calon guru ini menjadi panutan dan menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan daerah. Selain itu ia mengingatkan, seluruh calon guru ini harus memiliki ilmu komunikasi yang baik.

“Guru itu tidak hanya sumber ilmu saja, namun harus pandai dan ahli dalam berkomunikasi, itu kuncinya, ” tutur Citra Duani. (Fauzi)