Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak melaksanakan Webinar Sains dengan tema “Eksperimentasi Fisika yang Mudah dan Efektif di Era New Normal”. Kegiatan dilaksanakan secara daring Via Aplikasi Zoom dan Youtube pada tanggal 05-06 Agustus 2020. Kegiatan ini diikuti 384 Peserta baik Dosen, Guru dan Mahasiswa dari berbagai daerah. Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini menghadirkan para Narasumber yang berbagi pengalaman dalam praktik pembelajaran IPA/Fisika dimasa New Normal. Paparan materi pada hari pertama disampaikan oleh Ibu Dr. Siti Sarah (Dosen Pendidikan Fisika UNSIQ, Wonosobo) dengan tema Eksperimen Fisika Sederhana berbasis Potensi Lokal. Kemudian lanjutkan materi oleh Ibu Dr. Laifa Rahmawati (Dosen Pendidikan Fisika UNY, Yogjakarta) dengan tema Eksperimen Fisika Secara daring Melalui Simulasi dan materi terakhir disampaikan oleh Ibu Dr. Soka Hadiati (Dosen Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak) dengan tema Eksperimen Fisika berbasis Arduino. Materi yang disampaikan tentu bertujuan untuk memberikan gambaran dan pengalaman bagaimana pembelajaran IPA-Fisika dapat dilaksanakan baik secara online maupun ofline yang beradaptasi pada kebiasaan baru.

Pelaksanaan kegiatan Webinar sains 2020 Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak pada hari kedua juga dilaksanakan secara daring dengan menghadirkan pemateri yaitu bapak Jaka Afriana, M.Pd yang berkesempatan memberikan pengalaman baik (Best Practice) dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran IPA dimasa New Normal terutama dalam menerapkan model Pembelajaran STEM berbasis PjBL. Pengalaman baik (Best Practice) juga disampaikan oleh Bapak Adhitya Rahardhian, S,Pd dalam menerapkan pembelajaran IPA-Fisika melalui penyelidikan. Diakhir kegiatan pada hari kedua juga disampaikan materi oleh Bapak Sudirman, M.Pd (PhD candicate Southest University, Chongqing, China) dengan tema Inovasi pembelajaran Sains dalam Era New Normal.

Kegiatan dilaksanaan pada pukul 09.00 hingga pukul 12.00 wib dan ditutup dengan pembagian doorprize bagi peserta yang telah mengikuti materi dengan baik. Dan sebagai tindak lanjut kegiatan akan dilaksanakan pembimbingan penyusunan LKS berbasisi aplikasi simulasi yang dapat digunakan siswa belajar secara mandiri dan terbimbing di rumah. Sehingga pembelajaran IPA-Fisika dalam lebih menyenangkan.

Rabu, 5 Agustus 2020 melalui zoom meeting dan disiarkan live pada akun youtube IKIP PGRI Pontianak Official Fakultas MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak Program Studi P. TIK menyelenggarakan rangkaian Seminar Daring sebeumnya dengan tema ”Pembelajaran di Era New Normal untuk Pendidik dan Calon Pendidik”. Kegiatan ini dilaksanakan 2 sesi. Pada sesi kedua ini diikuti oleh 68 peserta yang terdiri dari pendidik dan calon pendidik. Dalam kegiatan rangkaian kedua ini terdapat 3 narasumber yang memberikan materi yaitu: Vindo Feladi, S.T., M.Pd dan Nurbani, S.Kom., M.Pd (IKIP PGRI Pontianak), serta Nuur Wachid Abdul Madjid., M.Pd (UPI Bandung). dalam kesempatannya Bapak Vindo Feladi menyampaikan materi mengenai media evaluasi online menggunakan  Quizizz yang merupakan sebuah web tool untuk membuat permainan kuis interaktif untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas. selanjutnya Ibu Nurbani menyampaikan  materi Kahoot! adalah sebuah platform pembelajaran berbasis permainan, digunakan sebagai teknologi pendidikan di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya. Ini adalah permainan pembelajaran yang hampir sama dengan pembelajaran menggunakan quizizz. 

Sedangkan Bapak Nuur Wachid menjelaskan mengenai penerapan media evaluasi dalam pembelajaran. Aktivitas belajar mengajar mendapatkan banyak hambatan dalam pelaksanaan daring, baik bagi guru, siswa, bahkan orang tua murid. dan menjelaskan bahwa bentuk evaluasi pembelajaran ada beberapa macam yaitu dengan sumatif, formatif, diagnostik, seleksi dan penempatan. sedangkan hal yang lain jelaskan mengenai Sli.do yang merupakan sebuah website yang menyediakan layanan untuk diskusi interaktif via online. Dalam sebuah seminar atau forum, peserta dapat mengajukan pertanyaan tidak hanya secara langsung dengan menggunakan mikropon, melainkan juga dapat mengajukan pertanyaan melalui gadget mereka masing-masing.