Universitas PGRI Pontianak dan Universitas OSO Jalin Kerja Sama Strategis dalam Pendidikan Tinggi

Pontianak, 16 Juni 2025 — Universitas PGRI Pontianak menerima kunjungan kehormatan dari jajaran pimpinan Universitas OSO dalam rangka benchmarking dan penjajakan kerja sama akademik. Pertemuan ini menjadi momentum berharga bagi kedua institusi untuk membangun kolaborasi berkelanjutan yang saling menguatkan di ranah pendidikan tinggi.


Dalam sambutannya, Rektor Universitas PGRI Pontianak, Bapak Muhamad Firdaus, M.Pd., memperkenalkan profil kampus beserta visi, misi, dan makna logo UPGRI Pontianak yang bertuliskan “The BEST”. Akronim ini memuat nilai-nilai Terdepan, Harmonis, Energik, Berwibawa, Efektif, Sejahtera, dan Tangguh, sebagai wujud komitmen kampus dalam mencetak lulusan berkarakter, inovatif, dan berwawasan global.
Rektor juga menekankan bahwa mayoritas dosen di UPGRI Pontianak telah bersertifikasi, dan sebanyak 15 dosen saat ini sedang menempuh pendidikan doktoral (S3) sebagai bagian dari peningkatan mutu SDM dan institusi.
“Kerja sama ini merupakan kebanggaan bagi kami. Universitas OSO adalah kampus yang didirikan oleh tokoh nasional, dan kami terbuka untuk berbagi praktik baik serta menjajaki kolaborasi di berbagai bidang,” ujar Rektor UPGRI Pontianak.
Rektor Universitas OSO, Dr. Yarlina Yacoup, S.E., M.Si., menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari UPGRI Pontianak. Ia menegaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk belajar, khususnya dalam hal strategi promosi kampus dan upaya menjaring mahasiswa baru.
“Kami ingin banyak belajar dari Universitas PGRI Pontianak, terutama bagaimana membangun kepercayaan masyarakat melalui strategi promosi yang efektif. Kami juga ingin menjalin MoU dan membuka peluang kerja sama riset dan pengembangan akademik,” ujar Dr. Yarlina.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, digelar sesi sharing yang dipandu oleh Kepala UPT Humas UPGRI Pontianak, Ilham Surya Fallo, S. Or., M. Pd., AIFO., dalam sesi ini, kedua institusi membahas sejumlah topik penting, antara lain: tata kelola Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), penguatan Pusat Karir dan Tracer Study, sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), pengajuan dan pembukaan program studi, penjaminan mutu melalui Audit Mutu Internal (AMI), serta mekanisme kerja sama riset dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, dibahas pula peran dosen sebagai asesor Beban Kerja Dosen (BKD) sesuai rumpun keilmuan, serta pengelolaan jurnal ilmiah dan peran reviewer.
Diskusi ini membuka ruang pertukaran pengalaman dan praktik baik yang memperkaya perspektif kedua belah pihak dalam memperkuat sistem pendidikan tinggi yang adaptif dan berdaya saing.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor I dan II, para dekan, ketua lembaga, serta kepala unit dari kedua institusi. Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal dari kolaborasi produktif yang saling menginspirasi dalam membangun kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.