KPID Kalimantan Barat dan IKIP PGRI Pontianak Bersama-sama Membangun Literasi Penyiaran
PONTIANAK, – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kalimantan Barat dan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (IKIP-PGRI) Pontianak sedang membangun kerjasama berkelanjutan untuk Bersama-sama dalam membangun literasi penyiaran bagi masyarakat dan mahasiswa.
Bertempat di kantor KPID Kalimantan Barat, Rabu (11/1), Wakil Rektor I IKIP PGRI Pontianak Dr Aunurrahman bersama rombongan yang terdiri dari Ka BAUK IKIP PGRI Pontianak Sahid Hidayat, M.Pd, Kabag Kemahasiswaan, Tri Mega Ralasari, M.Pd dan tim termasuk elemen mahasiswa bersama-sama mengunjungi KPID Kalimantan Barat yang disambut oleh kepala yaitu Denny Malik dan wakil R.F Winarno beserta jajarannya.
Dalam kunjungan tersebut kedua lembaga bersepakat untuk bersama-sama membangun literasi penyiaran kepada masyarakat. Dalam hal ini bagi IKIP PGRI Pontianak tentu saja bagi mahasiswa. Harapannya mahasiswa selain memiliki kemampuan tambahan namun juga menjadi bagian stakeholder pengawasan penyiaran serta bersama-sama membangun konten penyiaran yang sesuai dengan amanah undang-undang.
“IKIP PGRI Pontianak dalam berbagai hal menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga maupun instansi dalam rangka menyiapakan lulusan yang memiliki kemampuan dan softskill tambahan yang tidak hanya memiliki kemampuan mengajar saja,” ujar Aunurrahaman pada Rabu (11/1).
Dirinya menyebutkan kerjasama berkelanjutan bersama KPID Kalimantan Barat tersebut merupakan harapan dari dua lembaga dalam hal ini dalam bidang penyiaran.
Bagi IKIP PGRI Pontianak akan menyiapkan tambahan kemampuan bagi mahasiswa, dan bagi KPID Kalbar sendiri dapat melibatkan mahasiswa sebagai agen lapangan sebagai pengawasan. Dikarenakan pengawasan juga memerlukan masukan dari eksternal karena keterbatasan sarana maupun SDM yang dimiliki sehingga memerlukan kerjasama dengan lembaga lain maupun masyarakat. Diakhir kunjungan, rombongan IKIP PGRI Pontianak diperlihatkan ruang-ruang yang ada di KPID yang terdiri dari ruang podcast, ruang pengawasan dan ruang pertemuan. Tentu saja agar ada muncul semangat untuk membangun literasi penyiaran lebih baik lagi kedepannya. (wi)