Mempawah-Senin, 15 Juli 2024, IKIP PGRI Pontianak yang saat ini berubah status menjadi Universitas PGRI Pontianak melakukan audiensi terkait pembahasan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Mempawah. Dalam acara ini, Universitas PGRI Pontianak disambut oleh dua pejabat penting, yaitu Ibu Yet Ellyana Mussa, S.IP yang menjabat sebagai Asisten 1, dan Drs. Suwanda, M.Si sebagai Asisten 3.

MoU ini merupakan payung hukum sebelum ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Implementation Arrangement (IA). Salah satu PKS yang akan dibahas lebih lanjut adalah PKS PLP 2, yang akan melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mempawah. Selain itu, PKS KKM juga akan dibahas selanjutnya dengan pemerintah daerah Kabupaten Mempawah.

Wakil Rektor II, Bapak Suherdiyanto, M.Pd., dalam pertemuannya dengan Pemda Kabupaten Mempawah, menekankan pentingnya MoU dalam kerja sama antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah. “MoU ini sangat penting sebagai payung hukum sebelum kita melangkah ke tahap PKS dan IA. Sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah harus didukung dengan bukti kerja sama yang jelas, mulai dari MoU, MoA, hingga IA, sebagai rujukan untuk Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi yang keenam,” ungkapnya.

Beliau juga menyatakan bahwa IKIP PGRI Pontianak diwajibkan untuk membangun kemitraan dengan 14 kabupaten/kota. “Kebijakan ini merupakan aturan yang harus dilakukan oleh seluruh perguruan tinggi, bukan hanya Universitas PGRI Pontianak saja,” tambahnya. Selain itu, Beliau juga mengungkapkan bahwa IKIP PGRI Pontianak memiliki Pengabdian Kepada Mahasiswa (PKM) tematik yang telah bekerja sama dengan BKKBN dan telah menjalin kerja sama dengan berbagai kabupaten daerah.

Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk memperkuat hubungan antara universitas dan pemerintah daerah, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan kolaborasi ini, diharapkan dapat tercipta program-program pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri di Kabupaten Mempawah.

Dalam pertemuan tersebut, Wakil Rektor II, Bapak Suherdiyanto, M.Pd., didampingi oleh Kepala LPPG, Bapak Syarif Firmansyah, M.Pd., Sekretaris UPT Humas, Dokumentasi, Publikasi, dan Protokoler, Bapak Vindo Feladi, S.T., M.Pd., dan Bapak Dr. Adiyudha Permana,  S. Pd., M. Or. Dengan adanya audensi MoU ini, diharapkan kerja sama antara IKIP PGRI Pontianak dan Pemerintah Daerah Kabupaten Mempawah akan semakin erat dan membawa manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di daerah tersebut.

Pontianak, 12 Juli 2024 – Universitas PGRI Pontianak, yang sebelumnya dikenal sebagai IKIP PGRI Pontianak, mengadakan rapat bulanan pertama di Aula Hadari Nawawi. Rapat ini dihadiri oleh seluruh keluarga besar Universitas PGRI Pontianak, termasuk Rektor, Wakil Rektor I dan II, seluruh unsur pimpinan, Dekan Fakultas, Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, serta seluruh dosen dan staf.

Rapat bulanan ini merupakan agenda rutin, namun memiliki makna khusus karena merupakan rapat perdana dengan status baru sebagai Universitas PGRI Pontianak. Rektor Universitas PGRI Pontianak, Bapak Muhammad Firdaus, M.Pd., dalam sambutannya menegaskan pentingnya penyebutan Universitas PGRI Pontianak menjadi UPGRI Pontianak serta perubahan logo dan mars universitas tanpa menghilangkan nilai historisnya. Beliau juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga besar IKIP PGRI Pontianak dan pemerintah daerah yang telah membantu dalam proses perubahan status ini.

Wakil Rektor I, Bapak Dr. Aunurrahman, M.Pd., menyoroti pentingnya bimbingan tugas akhir mahasiswa agar dapat menyelesaikan studi dengan baik dan tepat waktu. Sementara itu, Wakil Rektor II, Bapak Suherdiyanto, M.Pd., mengingatkan seluruh civitas akademika akan kesiapan menghadapi migrasi data akibat perubahan status, dan menekankan pentingnya kerja sama antar semua pihak. Beliau juga menyampaikan bahwa banyak calon mahasiswa telah mendaftar ke Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sehingga perlu dipersiapkan dengan baik untuk menerima mahasiswa baru tersebut.

Universitas PGRI Pontianak bertekad untuk terus memperbaiki sarana dan prasarana, meningkatkan kompetensi dosen, serta memperluas kerja sama dengan berbagai institusi, baik di dalam maupun luar negeri. Dengan visi baru ini, Universitas PGRI Pontianak berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan pendidikan di Indonesia dan turut serta dalam mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan global.

Rapat perdana ini menandai awal baru bagi Universitas PGRI Pontianak dalam perannya sebagai universitas yang berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kepada mahasiswanya, serta mencapai tujuan jangka panjang untuk menjadi institusi pendidikan yang unggul dan berpengaruh.

Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pontianak (IKIP PGRI Pontianak) kini resmi berubah status menjadi Universitas PGRI Pontianak. Keputusan ini tertuang dalam surat keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 408/E/O/2024. Transformasi ini menandai sebuah tonggak sejarah penting bagi pendidikan tinggi di Provinsi Kalimantan Barat dan mencerminkan komitmen kuat seluruh civitas akademika untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan.

Rektor IKIP PGRI Pontianak, Muhamad Firdaus, M.Pd., memainkan peran kunci dalam perubahan ini. Dengan visi yang kuat dan strategi yang matang, berhasil membawa IKIP PGRI Pontianak menuju transformasi besar.

“Perubahan status ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh elemen di IKIP PGRI Pontianak. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat Kalbar,” ungkap Rektor Bapak, Muhamad Firdaus, M. Pd. Dukungan penuh dari seluruh civitas akademika, termasuk dosen, staf, dan mahasiswa, menjadi faktor kunci dalam mewujudkan perubahan ini.

Transformasi ini membuka peluang besar bagi Universitas PGRI Pontianak untuk mengembangkan program studi yang lebih beragam dan relevan dengan kebutuhan zaman. Program studi yang ada di IKIP PGRI Pontianak sebelumnya akan terus dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya. Saat ini, Universitas PGRI Pontianak menawarkan berbagai program studi unggulan, baik kependidikan maupun non-kependidikan. Beberapa program studi yang tersedia antara lain:

1. S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
2. S1 Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGPAUD)
3. S1 Pendidikan Bahasa Inggris
4. S1 Pendidikan Matematika
5. S1 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
6. S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
7. S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
8. S1 Sistem Informasi
9. S1 Informatika
10. S1 Sains Informasi Geografi
11. S1 Bimbingan dan Konseling
12. S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
13. S1 Pendidikan Sejarah
14. S1 Pendidikan Geografi
15. S1 Pendidikan Fisika
16. S1 Pendidikan Teknologi Informasi
17. S1 Pendidikan Biologi
18. Pendidikan Profesi Guru (PPG)

Selain itu, Universitas PGRI Pontianak juga menawarkan program magister (S2) di berbagai bidang, termasuk:
1. S2 Pendidikan Matematika
2. S2 Pendidikan Jasmani
3. S2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
4. S2 Pendidikan Bahasa Indonesia

Dengan perubahan status ini, Universitas PGRI Pontianak memiliki kesempatan lebih besar untuk melakukan penelitian yang lebih luas dan mendalam, serta melahirkan generasi penerus yang kompeten dalam bidangnya.
Status universitas ini juga akan meningkatkan reputasi lembaga di mata publik dan menarik lebih banyak calon mahasiswa dari berbagai daerah. “Universitas PGRI Pontianak juga dapat menjalin kerjasama dengan universitas-universitas ternama di dalam dan luar negeri, memperluas jaringan dan meningkatkan kualitas pendidikan,” ungkap beliau.

Perubahan ini merupakan langkah besar untuk masa depan pendidikan di Kalimantan Barat, dan Universitas PGRI Pontianak berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat. “Dengan semangat dan kerja keras, kami akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan untuk generasi mendatang,” tutup Rektor.

Pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru IKIP PGRI Pontianak Gelombang I akan segera ditutup. Calon mahasiswa diharapkan segera melakukan pendaftaran sebelum batas akhir pendaftaran pada 31 Juli 2024.

IKIP PGRI Pontianak mengumumkan bahwa penerimaan mahasiswa baru untuk Gelombang 1 akan segera ditutup pada tanggal 31 Juli 2024. Calon mahasiswa yang ingin mendaftar diharapkan segera menyelesaikan proses pendaftaran sebelum batas waktu yang ditentukan.

IKIP PGRI Pontianak memiliki empat fakultas dan sebelas program studi juga empat Program Studi Magister yang sudah terakreditasi. Fakultas IPPS terdapat empat program studi yakni Bimbingan Konseling, PPKn, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi.Fakultas Pendidikan MIPATEK terdapat empat program studi Pendidikan Matematika, Pendidikan Fisika, Pendidikan Teknologi Informasi, Pendidikan Biologi.Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni terdapat dua program studi yaitu, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Pendidikan Bahasa Inggris.Fakultas Pendidikan Olahraga Kesahatan terdapat program studi Penjas.

Program Magister terdapat 4 program studi yaituS2 Pendidikan IPS, S2 Pendidikan Jasmani, S2 Pendidikan Bahasa Indonesia, dan S2 Pendidikan Matematika.

IKIP PGRI Pontianak menawarkan berbagai program studi yang berfokus pada pengembangan kompetensi di bidang pendidikan.

Bagi calon mahasiswa yang belum mendaftar, masih ada waktu hingga 31 Juli 2024 untuk menyelesaikan semua persyaratan pendaftaran. Informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran dapat diakses melalui situs resmi IKIP PGRI Pontianak  di laman spmb.upgripnk.ac.id atau langsung mengunjungi kampus untuk mendapatkan bantuan dari tim pendaftaran.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari keluarga besar IKIP PGRI Pontianak dan raih masa depan gemilang bersama kami.

IKIP PGRI Pontianak dan STAKATN Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) di ruang rapat lantai II IKIP PGRI Pontianak pada hari Jumat, 5 Juli 2024. Acara ini bertujuan untuk membahas Perjanjian Kerja Sama dalam bidang pendidikan, pengabdian, dan penelitian yang dapat dilaksanakan dan dikolaborasikan oleh kedua lembaga.

Diskusi ini mencakup berbagai topik penting seperti pendidikan pengajaran pertukaran dosen tamu guna memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU) 3 serta penelitian kolaborasi antara kedua institusi. FGD ini diharapkan dapat membuka jalan untuk lebih banyak kerja sama strategis yang akan memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Wakil Rektor I IKIP PGRI Pontianak, Bapak Dr. Aunnurahman, M.Pd., Kepala BAAK, Bapak Dr. Basuki Wibowo, M.Pd., seluruh Dekan Fakultas di lingkungan IKIP PGRI Pontianak, Kepala UPT. Humas, Dokumentasi, Publikasi, dan Protokoler, Ibu Yuyun Safitri, M.Pd., Kepala Kemahasiswaan, Ibu Tri Mega Ralasari S., M.Pd., serta seluruh Ketua Program Studi di lingkungan IKIP PGRI Pontianak. Dari pihak STAKATN Pontianak hadir Bapak Lukas Ahen, M.Pd. selaku Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Bapak Arius Arifman Halawa, M.Hum., selaku Kaprodi Pendidikan Keagamaan Katolik, Bapak Angga Satya Bhakti, M.Hum. selaku Sekpro Magister Teologi, dan Bapak Adi Ria Singir Meliyanto, M.Th., selaku Sekpro Pendidikan Keagamaan Katolik.

Dalam sambutannya, Dr. Aunnurahman menyampaikan harapannya agar kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian di kedua institusi. “Kami berharap melalui kerja sama ini, kita dapat menciptakan sinergi yang kuat dan menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar beliau.

Bapak Lukas Ahen, M.Pd. juga menambahkan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman belajar bagi dosen dan mahasiswa di kedua institusi. “Pertukaran dosen tamu dan penelitian kolaboratif adalah langkah strategis untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi dan memenuhi standar IKU 3,” ungkap beliau.

FGD ini nantinya akan menjadi acuan dalam perjanjian kerja sama yang diharapkan akan membawa dampak positif bagi IKIP PGRI Pontianak dan STAKATN Pontianak untuk pengembangan akademik dan profesionalisme di kedua lembaga serta berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Pontianak, 3 Juli 2024 – Seminar internasional dengan tema moderasi beragama sukses diselenggarakan di Aula Hadari Nawawi, IKIP PGRI Pontianak. Acara ini merupakan hasil kerja sama antara IKIP PGRI Pontianak, UNU Kalimantan Barat, dan Sultan Sharif Ali Islamic University Brunei Darussalam.

Seminar tersebut menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka, antara lain Dr. Cecep Soleh Kurniawan dari Sultan Sharif Ali Islamic University Brunei Darussalam, Prof. Dr. KH. Ali Masykur Musa, M.Si., M.Hum., selaku Ketua Umum PP ISNU dan Guru Besar Universitas Islam Malang, Prof. Dr. H. Zaenuddin Hudi Prasojo, M.A., Director (Graduate School) IAIN Pontianak, serta Dr. Basuki Wibowo, M.Pd., Ketua Umum Masyarakat Sejarawan Indonesia cabang Kalimantan Barat. Acara ini dimoderatori oleh Dedi Irawan, Ph.D.

Seminar ini dibuka oleh perwakilan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Bapak Ir. Mulyadi, yang juga menjabat sebagai Kabiro Kesra. Dalam sambutannya, Mulyadi menekankan pentingnya pemahaman dan penerapan moderasi beragama dalam lingkungan sosial. “Moderasi beragama harus kita pahami dan terapkan dalam keluarga dan masyarakat. Saya berharap seminar ini dapat menjadikan Kalimantan Barat lebih maju dan perhatian antar sesama,” tutur beliau.

Dalam sambutannya, Rektor IKIP PGRI Pontianak, Bapak Muhammad Firdaus, M.Pd., menyatakan kebanggaannya atas terselenggaranya seminar ini. “Lingkungan kampus harus multikultur. Saya bangga dan senang atas kerja sama ini dan IKIP PGRI Pontianak siap bekerja sama dengan semua pihak. Kami selalu berupaya menerapkan pendidikan karakter yang religius, toleransi, tanggung jawab, dan lain sebagainya. Saya juga memohon doa dan dukungan agar IKIP PGRI Pontianak segera mendapatkan SK perubahan menjadi universitas,” ujar beliau.

Kepala Kantor Wilayah Agama Provinsi Kalimantan Barat, Bapak Drs. H. Muhajirin Yanis, M.Pdi., dalam sambutannya, mengapresiasi kerja sama antara IKIP PGRI Pontianak dan UNU Kalimantan Barat. “Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas seminar internasional ini. Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2023 tentang penguatan moderasi beragama, Kementerian Agama saat ini sedang menggalakkan moderasi beragama ini,” Ungkap Bapak Muhajirin.

Ketua Panitia sekaligus mewakili Rektor UNU Kalbar, Drs. Jipridin, M.Si., mengucapkan terima kasih kepada panitia dan stakeholder yang mendukung terlaksananya seminar ini. “Semoga kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar,” harap Bapak Jipridin.

Seminar ini dihadiri oleh 250 orang yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. Adapun tujuan dari seminar ini adalah untuk memperkuat pemahaman tentang moderasi beragama dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, seminar ini dapat memberikan wawasan baru serta menumbuhkan sikap toleransi, saling menghargai, dan kerja sama antar umat beragama di Kalimantan Barat khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Melalui diskusi dan pemaparan yang disampaikan oleh para narasumber, diharapkan peserta seminar dapat menerapkan nilai-nilai moderasi beragama dalam komunitas mereka masing-masing, sehingga tercipta harmoni dan kedamaian di tengah masyarakat yang beragam.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan penandatanganan MoU antara IKIP PGRI Pontianak dan UNU Kalimantan Barat.